Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Thursday, October 13, 2016

Lamunan Pekan Biasa XXVIII

Jumat, 14 Oktober 2016

Lukas 12:1-7

12:1. Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi.
12:2 Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui.
12:3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.
12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!
12:6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah,
12:7 bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, rasa takut memang ada di setiap orang. Berhadapan dengan ancaman orang dapat ketakutan.
  • Tampaknya, berhadapan dengan yang memiliki kuasa besar dan tak menghargai kehidupan orang juga dapat ketakutan. Dia akan menghindar dari berperkara dengan kaum sadis seperti itu.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim kedalaman batin, berhadapan dengan orang sekejam apapun sebenarnya tak akan mengalami ketakutan sebesar dan semendalam dari kehilangan orang yang menjadi pelindung dan pengasih yang memberikan perhatian kasih yang amat besar. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tak akan takut pada penguasa kejam tetapi pada orang dekat yang amat mengasih.
Ah, ngapain takut dengan teman sendiri?

0 comments:

Post a Comment