Kamis, 27 Oktober
2016
Hari biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Ef. 6:10-20; Mzm.
144:1,2,9-10; Luk. 13:31-35. BcO Keb. 5:1-23
Lukas
13:31-35:
31 Pada waktu itu
datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah,
tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau." 32 Jawab
Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku
mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari
yang ketiga Aku akan selesai. 33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus
meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau
tidak di Yerusalem. 34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan
melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu
mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di
bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. 35 Sesungguhnya rumahmu ini akan
ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan
melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang
dalam nama Tuhan!"
Renungan:
Orang-orang
Farisi menyuruh Yesus dan para murid-Nya pergi karena Herodes hendak membunuh
mereka. Tapi ancaman itu tidak membuat takut pada Yesus. Tempat kematian-Nya
bukan di sana, tetapi Yerusalem. Yerusalem pusat hidup bangsa Yahudi dan para
nabi mati di sana.
Membaca kisah
tersebut saya teringat seorang teman kala dulu lagi berdemo. Ia maju dengan
gagah berani di depan teman-teman yang lain. Ia pun harus berhadapan dengan
para aparat yang menjaga. Ada satu di antara mereka yang menodongkan sejata
kepadanya. Ia tidak mundur, malah mengatakan, "Tembak saya kalau kamu mau
menembak."
Kadang kita bisa
berhadapan dengan bahaya yang mengancam kita. Ketika mampu memetakan situasi
kita bisa tahu ancaman tersebut hanya sekedar gertakan atau sungguh-sungguh
membahayakan nyawa kita. Maka rasanya kala mau melakukan sesuatu, terutama yang
beresiko, kita perlu sungguh mempelajari peta situasi. Penguasaan peta ini
penting untuk menuntun langkah dan tindakan yang bisa kita lakukan.
Kontemplasi:
Bayangkan anda
mendapat perutusan di medan yang beresiko. Pelajari semua peta medan lagamu.
Refleksi:
Peta apa yang
perlu kaupelajari sebelum masuk ke medan laga yang baru?
Doa:
Bapa bantulah aku
mempersiapkan diri menghadapi medan laga hidupku. Semoga aku bisa melangkah dan
bertindak dengan tepat. Amin.
Perutusan:
Aku akan
mempelajari peta kehidupanku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment