Senin, 03 Oktober
2016
Hari biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Gal. 1:6-12; Mzm.
111:1-2,7-8,9,10c; Luk. 10:25-37. BcO Sir. 2:1-18
Lukas
10:25-37:
25 Pada suatu
kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru,
apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 26 Jawab
Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca
di sana?" 27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap
hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan
segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri." 28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah
demikian, maka engkau akan hidup." 29 Tetapi untuk membenarkan dirinya
orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" 30 Jawab
Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke
tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang
juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 31 Kebetulan
ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia
melewatinya dari seberang jalan. 32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat
itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 33 Lalu
datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika
ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 34 Ia pergi
kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan
anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri
lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 35 Keesokan harinya ia menyerahkan
dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika
kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 36 Siapakah
di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari
orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" 37 Jawab orang itu: "Orang
yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Renungan:
Kisah orang
Samaria yang baik hati sering kita dengar dan baca. Ada banyak refleksi dan
inspirasi yang bisa dipetik dan dikembangkan dari kisah tersebut. Anak-anak pun
sering mengambil kisah ini untuk membuat sociodrama. Maka mata dan telinga kita
sudah tidak asing lagi dengan kisah tersebut.
Kiranya kisah itu
tidak hanya tidak asing di telinga dan mata kita. Kisah tersebut juga selalu
menghiasi batin kita. Tidak sedikit orang yang tergerak secara spontan untuk
menolong sesamanya. Tidak sedikit pula orang yang mau bersahabat dengan mereka
yang berbeda suku, agama, ras dan golongan. Orang-orang ini sungguh
menghadirkan diri sebagai sesama.
Kita percaya di
antara orang yang sibuk dengan urusannya ada pula orang-orang yang tak bisa
diam kala melihat sesamanya membutuhkan pertolongan. Memang kadang kita gampang
terusik dengan mereka yang tidak peduli. Namun kala rasa itu muncul kita mesti
segera ingat bahwa lebih banyak yang peduli. Jangan biarkan diri kita
dilemahkan oleh ketidakpedulian orang lain. Sebaliknya kita meneguhkan diri
pada kebaikan banyak orang.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Bayangkan kisah dalam Injil Luk. 10:30-37. Hadirkan dirimu bersama dengan orang
Samaria yang baik hati.
Refleksi:
Bagaimana menjaga
kepedulian kala berhadapan dengan orang yang tidak peduli?
Doa:
Tuhan semoga aku
tetap mempunyai kepedulian walau bertemu dengan yang tidak peduli. Semoga
semangat kepedulianku tidak dikendorkan oleh mereka yang tidak peduli. Amin.
Perutusan:
Aku tidak akan
dirisaukan oleh sikap mereka yang tidak peduli. -nasp-
0 comments:
Post a Comment