Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, October 2, 2016

Sabda Hidup



Senin, 03 Oktober 2016
Hari biasa
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Gal. 1:6-12; Mzm. 111:1-2,7-8,9,10c; Luk. 10:25-37. BcO Sir. 2:1-18

Lukas 10:25-37: 
25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?" 27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." 28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." 29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" 30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. 35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" 37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"

Renungan:
Kisah orang Samaria yang baik hati sering kita dengar dan baca. Ada banyak refleksi dan inspirasi yang bisa dipetik dan dikembangkan dari kisah tersebut. Anak-anak pun sering mengambil kisah ini untuk membuat sociodrama. Maka mata dan telinga kita sudah tidak asing lagi dengan kisah tersebut.
Kiranya kisah itu tidak hanya tidak asing di telinga dan mata kita. Kisah tersebut juga selalu menghiasi batin kita. Tidak sedikit orang yang tergerak secara spontan untuk menolong sesamanya. Tidak sedikit pula orang yang mau bersahabat dengan mereka yang berbeda suku, agama, ras dan golongan. Orang-orang ini sungguh menghadirkan diri sebagai sesama.
Kita percaya di antara orang yang sibuk dengan urusannya ada pula orang-orang yang tak bisa diam kala melihat sesamanya membutuhkan pertolongan. Memang kadang kita gampang terusik dengan mereka yang tidak peduli. Namun kala rasa itu muncul kita mesti segera ingat bahwa lebih banyak yang peduli. Jangan biarkan diri kita dilemahkan oleh ketidakpedulian orang lain. Sebaliknya kita meneguhkan diri pada kebaikan banyak orang.

Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan kisah dalam Injil Luk. 10:30-37. Hadirkan dirimu bersama dengan orang Samaria yang baik hati.

Refleksi:
Bagaimana menjaga kepedulian kala berhadapan dengan orang yang tidak peduli?

Doa:
Tuhan semoga aku tetap mempunyai kepedulian walau bertemu dengan yang tidak peduli. Semoga semangat kepedulianku tidak dikendorkan oleh mereka yang tidak peduli. Amin.

Perutusan:
Aku tidak akan dirisaukan oleh sikap mereka yang tidak peduli. -nasp-

0 comments:

Post a Comment