Minggu, 30 Oktober 2016
Hari Minggu Biasa
XXXI
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Keb. 11:22-12:2;
Mzm. 145:1-2,8-9,10-11,13cd-14; 2Tes. 1:11-2:2; Luk. 19:1-10. BcO Keb. 8:1-21
Lukas
19:1-10:
1 Yesus masuk ke
kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Di situ ada seorang
bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 3 Ia berusaha
untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang
banyak, sebab badannya pendek. 4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak,
lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. 5 Ketika
Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus,
segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." 6 Lalu
Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 7 Tetapi semua orang
yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah
orang berdosa." 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan:
"Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan
sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali
lipat." 9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada
rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia datang untuk
mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Renungan:
Sering terlihat
lucu ketika seorang anak kecil mencoba mengambil barang di ketinggian.
Berkali-kali tangannya meraih barang yang hendak diambil. Bila gagal ia akan
mencari sesuatu untuk mendukung usahanya. Ketika ia berhasil meraih sesuatu
yang dimau wajahnya akan tampak lega sekali. Ada kepuasan di dalam dirinya.
Usahanya tidak sia-sia.
Zakheus
berkehendak melihat Yesus. Namun ia kesulitan. Orang banyak mengerumuni Yesus.
Badan Zakheus pun pendek. Maka ia mencari cara agar keinginannya terpenuhi. Ia
pun memanjat pohon. Dengan begitu ia bisa melihat Yesus dan berwawanhati
dengan-Nya.
Keterbatasan
tidak semestinya menjadi selubung kita untuk tidak berusaha meraih yang
terbaik. Ketika kita mau berusaha, maka selalu mungkin untuk mendapatkan
sesuatu yang melebihi keterbatasan kita. Ada banyak cara yang bisa kita coba.
Ada banyak bantuan yang memungkinkan kita meraih melebihi harapan kita.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
mesti meraih sesuatu yang tampaknya di luar jangkauanmu. Temukan cara-cara
untuk bisa meraih itu.
Refleksi:
Bagaimana supaya
kita tidak gampang menyerah?
Doa:
Tuhan, semoga aku
tidak gampang menyerah. Semoga aku mampu menemukan kekuatan untuk mengatasi
keterbatasanku. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga
staminaku untuk terus berjuang dan tidak gampang menyerah.. -nasp-
0 comments:
Post a Comment