Jumat, 21 Oktober 2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Ef. 4:1-6; Mzm.
24:1-2,3-4ab,5-6; Luk. 12:54-59. BcO Sir. 42:15-25; 43:27-33
Lukas
12:54-59:
54 Yesus berkata
pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah
barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. 55 Dan
apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas
terik, dan hal itu memang terjadi. 56 Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan
langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? 57 Dan
mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar? 58 Sebab,
jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai
dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim
dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan
engkau ke dalam penjara. 59 Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari
sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."
Renungan:
Beberapa bulan
ini stasiun televisi menyuguhkan jalannya suatu persidangan. Berjam-jam mereka
merelay proses persidangan tersebut. Jujur kala nonton itu beberapa menit saja
sudah lelah, apalagi yang menjalaninya. Pasti mereka lelah sekali. Persidangan,
apapun itu pasti melelahkan dan keputusannya pasti akan membuat kecewa salah
satu pihak.
Maka Yesus pun
menyarankan, "Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah,
berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau
diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan
pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara" (Luk 12:58). Akibat dari
pengadilan membuat seseorang akan berada dalam kesulitan.
Ada banyak
perkara di sekitar kita. Sejalan dengan kehendak Tuhan maka rasanya kita perlu
selalu mencari jalan damai daripada harus membawanya ke pengadilan. Semoga
banyak hal bisa diselesaikan secara damai.
Kontemplasi:
Bayangkan dua
orang yang berperkara. Datanglah pada mereka untuk membawa damai.
Refleksi:
Bagaimana mencari
jalan damai di antara yang berperkara?
Doa:
Tuhan, semoga aku
selalu mengedepankan jalan damai di kehidupanku. Semoga semua orang pun
mengusahakan damai dalam hidupnya. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjadi
pewarta perdamaian. -nasp-
0 comments:
Post a Comment