Selasa, 11 Oktober
2016
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Gal. 4:31b – 5:6;
Mzm. 119:41,43,44,45,47,48; Luk. 11:37-41. BcO Sir. 14:20-15:10
Lukas
11:37-41:
37 Ketika Yesus
selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka
masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. 38 Orang Farisi itu melihat hal itu
dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. 39 Tetapi
Tuhan berkata kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan
bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan
kejahatan. 40 Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar,
Dia juga yang menjadikan bagian dalam? 41 Akan tetapi, berikanlah isinya
sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
Renungan:
Diundang untuk
hadir dalam sebuah perjamuan memang merupakan sebuah kehormatan. Undangan itu
menunjukkan rasa hormat, kedekatan si pengundang dengan yang diundang. Namun
bisa juga undangan tersebut sebenarnya merupakan sebuah jebakan. Banyak kisah
pahlawan nasional yang dijebak oleh undangan penjajah.
Orang Farisi
mengundang Yesus untuk datang ke dalam perjamuannya. Namun ternyata mereka
tidak tulus mengundang Yesus. Mereka mengamati perilaku Yesus untuk menemukan
kesalahan yang bisa dituduhkan kepada-Nya. Mereka pun menemukan hal tersebut
dan mengkritik Yesus. Yesus malah mempergunakan kritikan tersebut untuk
mengajar mereka.
Rasanya kita pun
mesti siap dengan aneka kemungkinan yang terjadi ketika kita mendatangi suatu
undangan. Ada yang tulus mengundang kita. Ada pula yang ingin menjebak kita.
Namun kita tidak perlu khawatir untuk menghadirinya asal kita mempersiapkan
diri secara baik dengan kehadiran kita. Roh Tuhan akan membuka jalan bagi kita
untuk melepaskan diri dari masalah.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu
mendapatkan undangan di suatu acara dengan dress code tertentu. Telitilah
kebenaran persyaratan itu sebelum anda menghadirinya.
Refleksi:
Apa yang akan
kaulakukan kala berada dalam jebakan undangan?
Doa:
Tuhan aku percaya
Engkau tidak akan pernah meninggalkanku. Semoga dalam kesulitan aku tetap bisa
mewartakan kehadiran-Mu. Amin.
Perutusan:
Aku akan
menghadiri undangan yang mungkin diberikan secara tidak tulus. -nasp-
0 comments:
Post a Comment