Kamis, 13 Oktober 2016
Lukas 11:47-54
11:47 Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam
nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka.
11:48 Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu
membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh
nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya.
11:49 Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan
mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara
nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya,
11:50 supaya dari angkatan ini dituntut darah semua
nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan,
11:51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah
Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku
berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini.
11:52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu
telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang
yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi."
11:53 Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu,
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan
membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal.
11:54 Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya
mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, orang dapat memiliki citra sosial terkenal karena kemampuan berbicara. Kemampuan berbicara yang memikat banyak orang dapat membuat orang menjadi salah satu tokoh masyarakat.
- Tampaknya, orang juga dapat menjadi pembicara baik karena kemampuannya memberikan penjelasan bagi hal-hal yang bagi umum tidak mudah. Wawasan ilmu yang banyak akan mendukung kemampuannya untuk menghadirkan segala penjelasan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sehebat apapun seseorang mampu berbicara dan menjelaskan hal-hal sulit bagi umum, semua omongannya justru akan mencelakakannya kalau dia sendiri tidak hidup melandaskan diri pada pengalaman menjalankan dan berjuang menjalankan yang dibicarakan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati di tengah berbicara orang akan menjadikannya saat refleksi akan tindakan harian dan menemukan pengembangan kehidupan hariannya.
Ah, pokoknya makin banyak ilmu
segala omongan makin menjadi jalan datangnya rejeki.
0 comments:
Post a Comment