Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, October 11, 2016

Lamunan Pekan Biasa XXVIII

Rabu, 12 Oktober 2016

Lukas 11:42-46

11:42 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
11:43 Celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan suka menerima penghormatan di pasar.
11:44 Celakalah kamu, sebab kamu sama seperti kubur yang tidak memakai tanda; orang-orang yang berjalan di atasnya, tidak mengetahuinya."
11:45 Seorang dari antara ahli-ahli Taurat itu menjawab dan berkata kepada-Nya: "Guru, dengan berkata demikian, Engkau menghina kami juga."
11:46 Tetapi Ia menjawab: "Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, berkaitan dengan hukum dan tata aturan orang akan tahu bahwa ada hal-hal yang wajib dilakukan. Kewajiban ini dinyatakan agar orang hidup dengan benar.
  • Tampaknya, dalam agama yang keanggotaannya berdasarkan pilihan pribadi juga ada kewajiban-kewajibannya. Orang beragama tetapi tidak menjalani kewajiban-kewajibannya terancam derita abadi.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul akrab dengan kedalaman batin, setaat dan setertib apapun orang menjalani berbagai kewajiban baik dalam hidup bermasyarakat maupun beragama, apabila itu dijalani hanya demi menjalani hukum dan tata aturan dan tidak dilandasi oleh kepekaan hati berhubungan baik dalam hidup bersama, hal itu justru jadi beban berat yang dirasa mencelakakan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati makin aktif orang menjalani kewajiban hidup makin serius dia akan mengolah hati.
Ah, kalau sudah mampu menjalani yang wajib ya jelas sudah terasa “plong”.

0 comments:

Post a Comment