Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, October 23, 2016

Sabda Hidup


Senin, 24 Oktober 2016
Antonius Maria Claret
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Ef. 4:32-5:8; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 13:10-17. BcO Keb. 1:16-2:24

Lukas 13:10-17:
10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat. 11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. 12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh." 13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah. 14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." 15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? 16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?" 17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.

Renungan:
Dalam suatu acara Jathilan ada pemain yang katanya kerasukan. Gerakannya menjadi tidak beraturan. Suaranyapun menjadi tidak jelas. Setelah sekian lama, pawang di pentas itu pun mengobati dia. Setelah diobati orang tersebut sadar kembali. Suaranya sudah kembali ke aslinya. Badannya tampak lelah. Walau hanya beberapa saat ia sudah tampak lelah sekali.
Perempuan dalam Injil Luk. 13:10-17 dikisahkan delapan belas tahun dirasuki roh jahat. Ia pun sampai bungkuk dan tidak bisa berdiri tegak. Pasti berat beban yang mengikat perempuan tersebut. Melihatnya Yesus tergerak untuk melepaskan ikatan itu. Ia mau melepaskan beban yang telah mengikat perempuan tersebut selama 18 tahun.
Kiranya ada banyak orang yang terikat oleh beban hidup mereka. Ada yang terikat oleh beban kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lain sebagainya. Mungkin kita sendiri pun mempunyai ikatan beban sendiri. Marilah kita bahu membahu melepaskan ikatan beban tersebut. Kita datang ke hadapan Tuhan dan memohon kepadaNya untuk melepaskannya. Tuhan tidak akan tinggal diam.

Kontemplasi:
Bayangkan beban yang kaumiliki dan masih mengikat dirimu. Hadirlah di hadapan Tuhan dan mohon kepada-Nya untuk melepasnya.

Refleksi:
Apa yang perlu kita lakukan untuk melepas ikatan beban hidup kita?

Doa:
Tuhan sudilah Engkau melepaskanku dari ikatan-ikatan beban hidupku. Semoga aku pun sanggup mengurai beban hidup sesamaku. Amin.

Perutusan:
Aku akan datang kepada Tuhan untuk mengurai ikatan-ikatan beban hidupku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment