Kamis, 06 Oktober 2016
Bruno
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Gal. 3:1-5; MT
Luk. 1:69-70,71-72,73-75; Luk. 11:5-13. BcO Sir. 5:1-6:4
Lukas
11:5-13:
5 Lalu kata-Nya
kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke
rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku
tiga roti, 6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan
singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;
7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku,
pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat
bangun dan memberikannya kepada saudara. 8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia
tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah
sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan
memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. 9 Oleh karena itu Aku berkata
kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 10 Karena setiap orang
yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang
yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 11 Bapa manakah di antara kamu, jika
anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti
ikan? 12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? 13 Jadi
jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepada-Nya."
Renungan:
"Saudara,
pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada
dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk
dihidangkan kepadanya" (Luk 11:5-6). Orang itu meminta dengan jelas. Ia
meminta pinjaman roti sebanyak 3 buah. Alasannya karena ada yang singgah di
rumahnya dan ia tidak mempunyai sesuatu untuk dihidangkan.
Permintaan yang
jelas memudahkan mereka yang memberi. Kesungguhan yang meminta, bahkan tanpa
rasa malu, menggerakkan mereka yang diminta untuk memberi.
Kiranya begitu
pula dalam hidup doa kita. Doa tak perlu berpanjang-panjang. Kita perlu
merumuskan permohonan yang jelas, padat dan mudah dimengerti. Kesungguhan hati
dalam doa menggerakkan Tuhan untuk mengabulkannya. Ia pasti mendengar doa kita.
Dan Ia akan memberikan yang terbaik.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Ingatlah kala kamu lagi berdoa. Lihatlah bagaimana doa-doamu.
Refleksi:
Bagaimana
merumuskun doa yang baik?
Doa:
Tuhan, ajarilah
aku berdoa. Aku percaya pada kasih-Mu. Berikanlah kekuatan bagiku untuk
melangkahkan hidupku. Amin.
Perutusan:
Aku akan melatih
terus cara doaku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment