Ini terjadi pada Senin 23 Januari 2017 sekitar jam 15.20. Bel tamu berbunyi. Beberapa saat kemudian Pak Tukiran menghampiri Rm. Bambang yang sedang menghadapi laptop di kamarnya. "
Wonten ibu-ibu saking Ganjuran kepingin kepanggih salah setunggal rama" (Ada beberapa ibu dari Ganjuran ingin berjumpa dengan salah satu rama) kata Pak Tukiran yang dijawab oleh Rm. Bambang "
Pinten jumlahe?" (Ada berapa orang?). Pak Tukiran mengatakan "
Sedasanan" (Sekitar 10 orang). Rm. Bambang menyanggupi untuk menerima dan Pak Tukiran langsung menuju ke para tamu yang menunggu di luar. Ternyata dari tamu-tamu yang kebanyakan ibu itu juga disertai 5 orang bapak. Mereka diterima didepan kamar Rm. Bambang sambil melihat pembangunan kapel Domus yang sedang berjalan. Pak Tukiran dan Mbak Tari mengambilkan kursi-kursi plastik untuk duduk.
"
Menika wau saking Girisonta tuwi Rama Surya" (Ini tadi dari Girisonta mengunjungi Rm. Suryasudarma) salah satu ibu berkata yang ditanggapi oleh Rm. Bambang "
Oooo tindak Emaus, nggih?" (Oooo ke Wisma Emaus, rumah para rama tua SY, ya?). Seorang tamu lain menyahut "
Inggih, nanging namung kepanggih Rama Andre, ingkang ngurus para rama. Rama Surya nembe tindak Yoja" (Benar. Tetapi kami hanya berjumpa dengan Rm. Andre yang menjadi pengurus para rama. Rm. Surya baru ke Yogyakarta). Rm. Bambangpun memberi informasi bahwa kalau kontrol dokter Rm. Surya selalu ke RS Panti Rapih. Kemudian terjadi omong-omong spontan antara Rm. Bambang dan para tamu yang berjumlah 19 orang itu. Mereka bertanya ini itu sekitar para rama yang ada di Domus Pacis. Para tamu meninggalkan Domus ketika jarum jam hanya beberapa detik melewati angka 04.00 sore.
Ini terjadi pada Senin 23 Januari 2017 sekitar jam 15.20. Bel tamu berbunyi. Beberapa saat kemudian Pak Tukiran menghampiri Rm. Bambang yang sedang menghadapi laptop di kamarnya. "Wonten ibu-ibu saking Ganjuran kepingin kepanggih salah setunggal rama" (Ada beberapa ibu dari Ganjuran ingin berjumpa dengan salah satu rama) kata Pak Tukiran yang dijawab oleh Rm. Bambang "Pinten jumlahe?" (Ada berapa orang?). Pak Tukiran mengatakan "Sedasanan" (Sekitar 10 orang). Rm. Bambang menyanggupi untuk menerima dan Pak Tukiran langsung menuju ke para tamu yang menunggu di luar. Ternyata dari tamu-tamu yang kebanyakan ibu itu juga disertai 5 orang bapak. Mereka diterima didepan kamar Rm. Bambang sambil melihat pembangunan kapel Domus yang sedang berjalan. Pak Tukiran dan Mbak Tari mengambilkan kursi-kursi plastik untuk duduk. 
"Menika wau saking Girisonta tuwi Rama Surya" (Ini tadi dari Girisonta mengunjungi Rm. Suryasudarma) salah satu ibu berkata yang ditanggapi oleh Rm. Bambang "Oooo tindak Emaus, nggih?" (Oooo ke Wisma Emaus, rumah para rama tua SY, ya?). Seorang tamu lain menyahut "Inggih, nanging namung kepanggih Rama Andre, ingkang ngurus para rama. Rama Surya nembe tindak Yoja" (Benar. Tetapi kami hanya berjumpa dengan Rm. Andre yang menjadi pengurus para rama. Rm. Surya baru ke Yogyakarta). Rm. Bambangpun memberi informasi bahwa kalau kontrol dokter Rm. Surya selalu ke RS Panti Rapih. Kemudian terjadi omong-omong spontan antara Rm. Bambang dan para tamu yang berjumlah 19 orang itu. Mereka bertanya ini itu sekitar para rama yang ada di Domus Pacis. Para tamu meninggalkan Domus ketika jarum jam hanya beberapa detik melewati angka 04.00 sore.
0 comments:
Post a Comment