Santo Tomas Aquino, Imam dan Pujangga Gereja
Sabtu, 28 Januari 2016
Markus 4:35-41
4:35. Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus
berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
4:36 Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu
bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus
telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
4:37 Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan
ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan
air.
4:38 Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di
sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya:
"Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39 Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata
kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau
itu menjadi teduh sekali.
4:40 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
4:41 Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain:
"Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat
kepada-Nya?"
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, orang sungguh berilmu karena kecendekiawanannya diakui oleh umum. Dia menjadi tempat belajar bagi banyak orang.
- Tampaknya, kecendekiawanan seseorang terjadi karena dia selalu memperdalam ilmunya. Makin mendalam spesialisasi seseorang, hal ini akan membuat yang bersangkutan makin menukik ke relung pengetahuannya.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, kalau sungguh berilmu bahkan mendapat julukan pujangga karena kecendekiawanannya, orang akan makin banyak belajar dan menghargai ilmu lain dari orang-orang yang berseberangan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang tidak akan berkutat dalam kesuksesan kerja tetapi akan selalu menjelajah ke tantangan-tantangan baru.
Ah, orang yang
hebat akan didatangi banyak orang dan tak perlu bersusah payah mendatangi
orang-orang lain.
0 comments:
Post a Comment