Senin, 30 Januari 2017
Yasinta Mareskwti, Bronislaus Markiewiez
warna liturgi Hijau
Bacaan
Ibr. 11:32-40; Mzm. 31:20,21,22,23,24; Mrk.
5:1-20. BcO Rm 12:1-21
Markus 5:1-20:
1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di
daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang
yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu diam di sana
dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan
rantai, 4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya
diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun
yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan
dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 6
Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu
menyembah-Nya, 7 dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku,
hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" 8
Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat!
Keluar dari orang ini!" 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu:
"Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami
banyak." 10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh
itu keluar dari daerah itu. 11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar
babi sedang mencari makan, 12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya:
"Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami
memasukinya!" 13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah
roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua
ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di
dalamnya. 14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu
di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat
apa yang terjadi. 15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang
kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya
kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. 16 Orang-orang yang telah melihat
sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi
atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. 17 Lalu mereka
mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. 18 Pada waktu Yesus naik
lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia
diperkenankan menyertai Dia. 19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia
berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang
sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah
diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" 20
Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa
yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Dalam sebuah demo pemimpin-pemimpin demo
meneriakkan kritikannya dengan lantang. Sumpah serapah dan banyak kata kotor
keluar. Umpatan-umpatan dilontarkan kepada yang didemo. Mereka pun menantang
sang pemimpin untuk datang dan menemui mereka dengan keyakinan pemimpin itu
tidak akan berani. Ternyata main kenyataannya. Pemimpin itu keluar dan menemui
mereka. Kehadiran dan kata-kata singkatnya telah meredakan api amarah para
pendemo.
Yesus sampai di seberang danau Gerasa di
tempat di mana orang tidak berani melewati. Di sana ada orang yang kerasukan
roh jahat dan ganas. Yesus bertemu dengan orang tersebut. Yesus pun brrsabda,
“Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” (Mrk 5:8). Kalimat singkat Yesus
ini membebaskan orang tersebut Dari kuasa jahat.
Mungkin kits pun pernah atau akan menjumpai
situasi yang menakutkan. Sering kita ingin nenghindar. Namun kala menghindar ia
malah mendekat. Maka rasanya dalam situasi seperti itu kita perlu hening dan merangkai kata dan
tindakan yang tepat. Kita tidak selalu mrnghindar. Tuhan akan membantu kita
menyediakan cara mengatasi persoalan kita. Kits akan menemukan kata dan kalimat
yang menenangkan.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mark 5:1-20.
Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana cara menghadapi suatu masalah yang
berat dan mungkin menakutkan?
Doa:
Tuhan aku percaya Engkau tak akan pernah
meninggalkan aku. Bukalah hati, budi dan kehendakku kala aku berada dalam
situasi sulit. Amin.
Perutusan:
Aku percaya Tuhan menemaniku dalam situasi
sesulit apapun. -nasp-
0 comments:
Post a Comment