Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, January 29, 2017

Sabda Hidup

Senin, 30 Januari 2017
Yasinta Mareskwti, Bronislaus Markiewiez
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Ibr. 11:32-40; Mzm. 31:20,21,22,23,24; Mrk. 5:1-20. BcO Rm 12:1-21

Markus 5:1-20:
1 Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. 2 Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia. 3 Orang itu diam di sana dan tidak ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai, 4 karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. 5 Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. 6 Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya, 7 dan dengan keras ia berteriak: "Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!" 8 Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!" 9 Kemudian Ia bertanya kepada orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami banyak." 10 Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. 11 Adalah di sana di lereng bukit sejumlah besar babi sedang mencari makan, 12 lalu roh-roh itu meminta kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, biarkanlah kami memasukinya!" 13 Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. 14 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi. 15 Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka. 16 Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. 17 Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. 18 Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. 19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" 20 Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.

Renungan:
Dalam sebuah demo pemimpin-pemimpin demo meneriakkan kritikannya dengan lantang. Sumpah serapah dan banyak kata kotor keluar. Umpatan-umpatan dilontarkan kepada yang didemo. Mereka pun menantang sang pemimpin untuk datang dan menemui mereka dengan keyakinan pemimpin itu tidak akan berani. Ternyata main kenyataannya. Pemimpin itu keluar dan menemui mereka. Kehadiran dan kata-kata singkatnya telah meredakan api amarah para pendemo.
Yesus sampai di seberang danau Gerasa di tempat di mana orang tidak berani melewati. Di sana ada orang yang kerasukan roh jahat dan ganas. Yesus bertemu dengan orang tersebut. Yesus pun brrsabda, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” (Mrk 5:8). Kalimat singkat Yesus ini membebaskan orang tersebut Dari kuasa jahat.
Mungkin kits pun pernah atau akan menjumpai situasi yang menakutkan. Sering kita ingin nenghindar. Namun kala menghindar ia malah mendekat. Maka rasanya dalam situasi seperti itu  kita perlu hening dan merangkai kata dan tindakan yang tepat. Kita tidak selalu mrnghindar. Tuhan akan membantu kita menyediakan cara mengatasi persoalan kita. Kits akan menemukan kata dan kalimat yang menenangkan.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Mark 5:1-20. Bandingkan dengan pengalamanmu.

Refleksi:
Bagaimana cara menghadapi suatu masalah yang berat dan mungkin menakutkan?

Doa:
Tuhan aku percaya Engkau tak akan pernah meninggalkan aku. Bukalah hati, budi dan kehendakku kala aku berada dalam situasi sulit. Amin.

Perutusan:
Aku percaya Tuhan menemaniku dalam situasi sesulit apapun. -nasp-

0 comments:

Post a Comment