Selasa, 31 Januari 2017
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko
warna liturgi Putih
Bacaan
21 Sesudah Yesus menyeberang lagi
dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia.
Sedang Ia berada di tepi danau, 22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang
bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya 23 dan
memohon dengan sangat kepada-Nya: "Anakku perempuan sedang sakit, hampir
mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat
dan tetap hidup." 24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak
berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. 25 Adalah
di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita
pendarahan. 26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga
telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada
faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. 27 Dia sudah mendengar
berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia
mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. 28 Sebab katanya:
"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." 29 Seketika itu juga
berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari
penyakitnya. 30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang
keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya:
"Siapa yang menjamah jubah-Ku?" 31 Murid-murid-Nya menjawab:
"Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan
Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" 32 Lalu Ia memandang
sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. 33 Perempuan
itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi
atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus
memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. 34 Maka kata-Nya kepada perempuan
itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan
selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!" 35 Ketika Yesus masih berbicara
datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: "Anakmu
sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?" 36 Tetapi
Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah
ibadat: "Jangan takut, percaya saja!" 37 Lalu Yesus tidak
memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes,
saudara Yakobus. 38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya
orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. 39 Sesudah Ia
masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis?
Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" 40 Tetapi mereka menertawakan Dia.
Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan
mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. 41 Lalu
dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: "Talita kum," yang berarti:
"Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" 42 Seketika itu juga anak
itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua
orang yang hadir sangat takjub. 43 Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka,
supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi
anak itu makan.
Renungan:
Keyakinan seseorang seringkali
membuat kita yang melihat terheran-heran. Ada orang yang begitu yakin doa di
tempat tertentu pasti akan mendapatkan berkat. Permohonannya dikabulkan.
Kesehatannya dipulihkan. Rejekinya dilancarkan. Kondisi cuaca kayak apa pun
tidak menghalangi orang tersebut untuk berangkat ke tempat doanya itu.
Pemimpin ibadat Yairus dan perempuan
yang terkena pendarahan mendengar berita tentang Yesus. Mereka percaya Yesus
mampu menolong mereka. Maka tanpa rasa malu mereka pun tersungkur di hadapan
Yesus dan memohon pertolongan-Nya. Iman mereka disambut oleh Yesus. Apa yang
mereka inginkan pun mereka dapatkan.
Memang ada tempat-tempat yang
membuat kita merasa nyaman dan pas untuk berdoa. Ada yang merasa pas berdoa di
depan tabernakel, patung hati kudus Yesus, patung Maria, atau pun kamar.
Kenyamanan itu membantu kita mudah berfokus dalam doa. Kiranya kita pun layak
menemukan tempat dan suasana yang pas bagi kita untuk berdoa. Di sana kita akan
terbantu bertemu dengan Tuhan. Tuhan pun akan mendengarkan dan menyatukan doa
kita dengan kehendak-Nya.
Kontemplasi:
Carilah tempat yang nyaman bagimu untuk
berdoa. Pejamkan matamu sejenak. Hadir dan sampaikan kemauanmu. Dengarkan
jawaban Tuhan.
Refleksi:
Di mana tempat doa yang nyaman
bagimu, mengapa?
Doa:
Tuhan aku percaya di dalam nama-Mu
ada kuasa menyelamatkan. Kepada-Mu aku mengandalkan hidupku. Amin.
Perutusan:
0 comments:
Post a Comment