Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, January 21, 2017

Kolam Koi


Pada umumnya orang mengerti bahwa para rama termasuk golongan rohaniwan. Akan tetapi dalam hidup dan karyanya ada pula hobi-hobi individual menyertai. Memang ada hobi-hobi yang dapat terintegrasi dalam kegiatan-kegiatan keagamaan. Akan tetapi ada pula hobi-hobi yang di dalam praktek sungguh bercorak sekular seperti bercocok tanam dan memiara binatang. Meskipun demikian hobi-hobi sekular duniawi ini memang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan suasana hidup nyaman. Bahkan hobi duniawi yang diseriusi juga dapat menjadi karya yang, selain dapat menghadirkan kebutuhan finansial, memberikan contoh bagi umat dan orang lain untuk usaha mencari atau menambah nafkah. Dalam hal ini di antara rama-rama Domus Pacis yang amat menonjol adalah Rm. Yadi dan Rm. Agoeng. Rm. Yadi amat menyukai cocok tanam sehingga dapat ikut menghadirkan suasana hijau. Rm. Agoeng tampaknya memang memiliki banyak hobi bahkan keahlian. Di luar karya pokoknya, beliau pintar dalam hal bangunan, tanaman dan piaraan hewan. Untuk menciptakan suasana segar, Rm. Agoeng membuat kolam-kolam di kebun belakang kamar Rm. Bambang, Rm. Harto, aula dalam, dan kamar makan. Di kebun belakang pun ada dua kolam hasil usahanya.

Barangkali tertarik oleh ikan-ikan yang ada di Domus Pacis, Rm. Sapto dari Paroki Wonosari berinisiatif memperbesar kolam di taman dalam bangunan induk Domus. Dalam kolam, yang cukup besar bahkan dengan sumur resapan ini, Rm. Sapto menjadikannya khusus untuk memelihara ikan koi. Rm. Sapto tampak bersemangat mengusahakan demi makin segarnya hidup para rama Domus. Kolam itu dibuat sedemikian rupa agar para rama, yang fisiknya terhalang untuk turun ke pinggir kolam, dapat langsung melihat dan menikmati ikan-ikan koi di dalamnya dengan cukup berada di teras. Pembuatan kolam ini didukung dana pembeayaan dari Ibu Emil, warga umat Katolik Paroki Wonosari. Rm. Sapto dan Bu Emil memang termasuk sosok-sosok yang ikut memperhatikan rama-rama Domus Pacis. Kedua sosok ini, baik berdua bersama maupun Rm. Sapto seorang diri, beberapa kali datang di Domus. Yang terakhir pada hari Selasa tanggal 17 Januari 2017, mereka datang berdua pada jam 11.30an. Dengan kantong plastik putih besar Rm. Sapto membawa beberapa ikan koi besar yang kemudian diapungkan di kolam. Sesudah makan siang, Rm. Sapto didampingi Rm. Agoeng dan Bu Emil melepas ikan-ikan itu ke dalam kolam.

1 comments:

Adhy Putra said...

Romo Sapto, ini Adhy nglumut, saya mau ikan koinya. Ikan koi saya mati semua ketumpahan semen rumah sebalah yang baru renovasi rumah.

Post a Comment