Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 16, 2017

Sabda Hidup


Selasa, 17 Januari 2017
Peringatan Wajib St. Antonius
warna liturgi Putih 
Bacaan
Ibr. 6:10-20; Mzm. 111:1-2,4-5,9,10c; Mrk. 2:23-28; BcO Rm 5:12-21

Markus 2:23-28:
23 Pada suatu kali, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum, dan sementara berjalan murid-murid-Nya memetik bulir gandum. 24 Maka kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihat! Mengapa mereka berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?" 25 Jawab-Nya kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya kekurangan dan kelaparan, 26 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah waktu Abyatar menjabat sebagai Imam Besar lalu makan roti sajian itu - yang tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam - dan memberinya juga kepada pengikut-pengikutnya? 27 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, 28 jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat."

Renungan:
Membaca bacaan hari ini saya teringat ketika aktif mengurusi bantuan untuk korban bencana. Waktu itu kami memberikan bantuan susu untuk bayi. Ketika funding membaca laporan itu mereka tidak setuju dan meminta semua bantuan susu ditarik karena menyalahi konvensi internasional. Kami coba menerangkan mengapa kami memberikan bantuan susu pengganti asi. Alasan itu masuk akal, maka kami pun tidak lagi harus menarik kembali susu yang telah kami bagikan.
Yesus dan para murid-Nya menyalahi konvensi hari Sabat. Para murid memetik gandum. Ketika dipertanyakan Ia pun memberikan contoh apa yang dilakukan Daud ketika pasukannya kelaparan di hari Sabat. Mereka malah mengambil makanan dari rumah ibadat, lebih parah dari para murid yang memetik gandum.
Rasanya kemanusiaan kadang-kadang harus menabrak konvensi yang ada. Kebutuhan asupan untuk bayi menabrak konvensi tentang asi, kebutuhan makan menabrak peraturan Sabat. Kemanusiaan jauh lebih kudu didahulukan daripada aturan yang ada. Ketika seseorang membutuhkan pertolongan untuk hidupnya maka itulah yang mesti didahulukan walau kadang melanggar aturan.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu ketika dihadapkan pada pilihan menolong manusia dan taat aturan.

Refleksi:
Bagaimana kita tetap mendahulukan kemanusiaan walau harus menghadapi aturan?

Doa:
Tuhan semoga aku selalu mendahulukan kebaikan banyak orang. Semoga karena kekuatan-Mu aku mampu mendahulukan rasa kemanusiaanku. Amin.


Perutusan:
Aku akan menjaga rasa kepedulianku walau harus beradapan dengan kakunya peraturan. -nasp-

0 comments:

Post a Comment