Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, January 22, 2017

Rm. Gito Jadi Penghuni Baru


"Sing ajeng rawuh ndherekke pinten?" (Berapa orang yang akan datang mengantar?) tanya Rm. Bambang kepada Pak Bawa yang menjawab "Tigang dasa anggota dewan harian, rama. Gangsal welas saking Bintaran lan gangsal welas saking Pringgolayan" (Ada 30 orang
anggota dewan harian, rama. Lima belas orang dari Paroki Bintaran dan 15 orang dari Paroki Administratif Pringgolayan). Omong-omong ini terjadi pada siang hari Senin 16 Januari 2017 ketika Pak Bowo memberi informasi bahwa Rm. Gito yang berusia 85 tahun, yang cukup lama berada di Pastoran Paroki Bintaran, akan datang tinggal di Domus Pacis pada Selasa 17 Januari 2017 jam 5 sore. Menghadapi informasi ini kemudian Rm. Bambang menelpon Bu Rini untuk meminta bantuan menyiapkan snak. Kepada karyawan Domus Rm. Bambang memberi tahu agar menata ruang pertemuan dalam untuk menerima para tamu. Tentu saja minuman teh juga harus disiapkan.

Di pagi hari Selasa 17 Januari, ketika membuka pintu kamarnya, Rm. Bambang dihampiri Mbak Tari yang bertanya "Mangke le manggihi tamu teng pundi?" (Nanti dimana tamu akan diterima?). Sesudah Rm. Bambang menjawab "Teng ruang nglebet, ta?" (Bukankah di ruang dalam?) Mbak Tari bilang "Jumlahe satus niku" (Ada 100 orang). Sebenarnya dalam hati Rm. Bambang terkejut. Mbak Tari memberikan penjelasan bahwa informasi jumlah ini diterima dari Rm. Agoeng yang semalam kedatangan Rm. Hadi, minister baru. Rm. Bambang segera mengirim pesan ke Rm. Hadi dan Rm. Agung "Rama, ndak leres mangke sing ndherekke Rm Gito 100 tiyang" (Rama, benarkah nanti yang mengantar Rm. Gito ada 100 orang?). Ketika berjumpa langsung, Rm. Hadi membenarkan. Maka Rm. Bambang menelpon Bu Rini untuk minta agar jumlah snak ditambah 50. Para karyawan pun diminta untuk menyiapkan penerimaan di Ruang Barnabas, tempat pertemuan luar. Mas Handoko, salah satu relawan, juga dikontak untuk ikut menyiapkan soundsystem.

Pada sore hari sebelum jam 5, para tamu mulai berdatangan. Rm. Subiyanto dari Pastoran Pringwulung juga hadir. Dari Domus Pacis para rama, karyawan dan relawan bersama-sama menyambut. Para rama yang ikut menyambut adalah Rm. Agoeng, Rm. Tri Hartono, Rm. Yadi, Rm. Harto, dan Rm. Bambang. Bahkan Rm. Hadianta yang juga datang lebih dahulu bergabung dengan para rama Domus Pacis. Karyawan yang ikut menyambut: Mas Abas, Pak Heru, dan Mbak Tari. Adapun dari para relawan, yang hadir adalah Bu Rini, Bu Madi, Bu Mardanu, Mas Handoko, Mbak Sri Handoko, Bu Mumun, Bu Ninik, dan Pak Naryo. Para tamu berasal dari Bintaran dan Pringgolayan beserta Rm. Heruyanto, Pastor Kepalanya. Acara dibuka dengan nyanyi-nyanyi animatif dipandu oleh Rm. Bambang sambil memainkan keyboard. Acara dibuka dengan doa oleh Rm. Harto. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh wakil pengantar Rm. Gito yang diteruskan oleh Rm. Yadi sebagai wakil Komunitas Rama Domus Pacis. Untuk menerima Rm. Hadi sebagai Minister baru, Rm. Bambang menyerahkan beberapa kunci dan kemudian mengajak menyanyikan lagi satu lagu atas permintaan Rm. Hadi. Rm. Hadi kemudian menyampaikan pidato yang disambung oleh Rm. Gito sebagai sambutan terakhir. Acara ditutup dengan menikmati minum dan snak yang disediakan. Sesudah para tamu meninggalkan Domus, para rama dan para relawan yang hadir makan malam bersama sambil berbincang-bioncang dengan Minister baru dan Rm. Gito.

0 comments:

Post a Comment