Rabu, 11 Januari 2017
Hari Biasa
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Ibr. 2:14-18;
Mzm. 105:1-2, 3-4, 6-7, 8-9; Mrk. 1:29-39. BcO Rm 2:1-16
Markus
1:29-39:
29 Sekeluarnya
dari rumah ibadat itu Yesus dengan Yakobus dan Yohanes pergi ke rumah Simon dan
Andreas. 30 Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera
memberitahukan keadaannya kepada Yesus. 31 Ia pergi ke tempat perempuan itu,
dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya.
Kemudian perempuan itu melayani mereka. 32 Menjelang malam, sesudah matahari
terbenam, dibawalah kepada Yesus semua orang yang menderita sakit dan yang
kerasukan setan. 33 Maka berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan
pintu. 34 Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit
dan mengusir banyak setan; Ia tidak memperbolehkan setan-setan itu berbicara,
sebab mereka mengenal Dia. 35 Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia
bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. 36 Tetapi
Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia; 37 waktu menemukan Dia mereka berkata:
"Semua orang mencari Engkau." 38 Jawab-Nya: "Marilah kita pergi
ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku
memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang." 39 Lalu pergilah
Ia ke seluruh Galilea dan memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat mereka
dan mengusir setan-setan.
Renungan:
Sering kita temui
seorang ibu melayani para tamu yang datang di rumahnya. Walau sakit sekalipun
mereka akan bangkit dan membuatkan minuman bagi para tamunya. Kadang-kadang
pelipis mereka masih menempel koyok sekalipun mereka tetap berusaha melayani.
Semangat mereka untuk memberikan yang terbaik mengalahkan rasa sakit yang
mereka alami.
Ibu Petrus
mendapat kunjungan dari Yesus. Waktu itu ia lagi sakit demam. Setelah dipegang
Yesus ia pun sembuh. Segera sesudah itu ia pun bangkit dan melayani Yesus.
"Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia
membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya. Kemudian perempuan itu melayani
mereka" (Mrk 1:31).
Kita layak
bersyukur mempunyai perempuan-perempuan yang selalu siap siaga melayani. Mereka
selalu ingin memberikan yang terbaik. Rasa sakit tidak menghalanginya untuk
memberikan yang terbaik. Semoga semangat ini menular dalam kehidupan kita.
Selalu memberikan yang terbaik dalam kondisi apapun. Kita tidak gampang
menyerah pada kondisi kita. Kita atasi kondisi kita dengan semangat memberikan
yang terbaik.
Kontemplasi:
Bayangkanlah
perempuan-perempuan yang ada di sekitarmu. Hadirkan kesiapsediaan mereka untuk
memberikan yang terbaik.
Refleksi:
Tulislah
pengalamanmu memberikan pelayanan kala badanmu sedang tidak enak/sakit?
Doa:
Tuhan semoga aku
mempunyai semangat untuk selalu memberikan yang terbaik. Semoga aku tidak
menyerah dengan keadaan fisikku. Amin.
Perutusan:
Aku akan berusaha
memberikan yang terbaik dalam hidupku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment