Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Wednesday, January 18, 2017

Sabda Hidup


Kamis, 19 Januari 2017
Yakobus Sales, Wihelmus Saultemouche, Hari ke 2 Pekan Doa sedunia
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Ibr. 7:25-8:6; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Mrk. 3:7-12. BcO Rm 6:12-23

Markus 3:7-12:
7 Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, 8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. 9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. 10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. 11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." 12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.

Renungan:
Ketika selesai memimpin ekaristi novena di sebuah gua Maria, saya tertinggal dari barisan putra altar dan prodiakon. Saya terjebak di kerumunan umat yang menahan laju jalan saya. Ada yang minta didoakan, ada yang menarik jubah. Ada pula yang sekedar menghentikan untuk berpotret. Saat sampai di sakristi misdinar dan prodiakon pun sudah tidak ada. Mungkin karena terlalu lama menunggu sehingga mereka memutuskan untuk beres-beres terlebih dahulu.
Mengingat itu saya bisa membayangkan pilihan Yesus. Yesus meminta para murid menyediakan perahu. "Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya" (Mrk 3:9). Saya saja yang tidak mempunyai kemampuan menyembuhkan mengalami terhimpit apalagi Yesus yang mampu menyembuhkan dan dicari banyak orang.
Kadang secara sederhana kita layak menemukan cara untuk menghindarkan diri dari himpitan. Kita tidak perlu melawan, tapi menemukan cara yang sederhana yang membuat kita terlepas tanpa ada yang terlukai. Ada banyak cara sederhana yang bisa kita temukan. Ketajaman kita akan membantu kita menemukan langkah cerdas untuk melepaskan diri dari himpitan.

Kontemplasi:
Bayangkan kisah Yesus yang melepaskan diri dari himpitan massa. Bandingkan dengan pengalamanmu melepaskan diri dari himpitan hidup.

Refleksi:
Bagaimana melepaskan diri dari himpitan yang menghalangi langkah kita?

Doa:
Tuhan bukalah mata hati kami agar menemukan langkah-langkah melepaskan diri dari persoalan hidup. Semoga mata kami tajam menemukan cara sederhana yang melegakan. Amin.

Perutusan:
Aku akan membuka mata hatiku untuk menangkap segala kemungkinan dalam mengarungi hidup ini. -nasp-

0 comments:

Post a Comment