Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Saturday, January 28, 2017

Sabda Hidup


Minggu, 29 Januari 2017
Hari Minggu Biasa IV
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Zef. 2:3; 3:12-13; Mzm. 146:1,7,8-9a,9bc-10; 1Kor. 1:26-31; Mat. 5:1-12a. BcO Rm 11:25-36

Matius 5:1-12a:
1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: 3 "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 4 Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. 5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. 6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. 7 Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. 8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. 9 Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. 10 Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. 11 Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. 12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

Renungan:
Akhir-akhir ini dunia kita dipenuhi kisah-kisah yang cukup menyayat hati dan perasaan. Satu orang dengan orang lain saling menghujat, mencemooh, mengejek. Ujaran kebencian seakan menjadi langit yang melingkupi hidup manusia Indonesia. Di tengah suasana tersebut temanku di Komsos KAS berhasil memotret pemandangan yang adem. Ia mengambil gambar salah seorang diakon yang baru saja ditahbiskan bersama seorang berjilbab yang sedang dipotret oleh perempuan berjilbab lainnya. Gambar itu bagaikan hujan yang turun menggantikan panas yang sepanjang hari menyengat.
Memberikan suasana sejuk di tengah pergaulan yang panas kiranya bisa menjadi tanda warta bahagia juga. Kala banyak orang terperangkap dalam sikap saling menghujat  kita perlu menghadirkan kata dan tindakan ringan dan segar. Kita juga tidak perlu khawatir untuk menghadirkan kebenaran. Memang mungkin membawa kebenaran pun akan membawa konsekuensi tersendiri. Tapi saat kita berlandaskan pada keinginan hadirnya kebaikan maka apa pun konsekuensinya akan kita hadapi dengan adem.
Tuhan menjanjikan kebahagiaan pada mereka yang hidup selaras kehendak-Nya. Walau ada banyak kesulitan yang akan dihadapi ia tidak akan kekurangan kunci untuk mengatasinya. Pada mereka akan ada kebahagiaan yang akan ditemui. Kala bersama Dia kita tidak akan kehilangan cara untuk  melangkah menuju kebahagiaan yang telah tersedia.

Kontemplasi:
Bayangkan kesejukan yang akan kauhadirkan di dunia yang sedang panas ini.

Refleksi:
Tulislah pengalamanmu menghadirkan kesejukan kala ada kegaduhan di lingkunganmu.

Doa:
Tuhan semoga aku tetap berpegang pada kehendak-Mu. Semoga aku bisa menghadirkan kedamaian di lingkungan sekitarku. Amin.

Perutusan:
Aku akan menghadirkan kebahagiaan dan kedamaian dalam kehidupan bersama. -nasp-

0 comments:

Post a Comment