Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Sunday, January 1, 2017

Sesudah 10 Hari Malah Jadi Pembeli


Pagi itu, Sabtu 31 Desember 2016, belum jam 07.00 Eric dari Komsos datang ketika Rm. Agoeng dan Rm. Bambang sedang melihat ikan-ikan koi di kolam Domus Pacis bagian dalam. "Mau ambil kalender, rama" kata Eric yang langsung dijawab oleh Rm. Agoeng "Wis entek, je" (Sudah habis). Sebenarnya Rm. Agoeng beberapa saat sebelum itu sudah datang di kamar Rm. Bambang dan berkata "Karanganyar nyuwun tambahan kalender" (Paroki Karanganyar minta tambahan kalender) yang langsung dijawab "Pun telas" (Sudah habis). Eric yang berasal dari Karanganyar itupun hanya berkata "Oooo, ya sudah." Ternyata Mbak Tri, pramurukti, juga sudah menjanjikan membawa kalender Domus dalam pertemuan tutup tahun para pramurukti RS Panti Rini. Rm. Bambang hanya menanggapi "Pun telaaaas" (Sudah habiiiis).

Ternyata Kalender Domus Pacis 2017 yang dicetak sebanyak 1000 buah dan baru selesai cetak tanggal 21 Desember 2016 serta dimaklumkan sehari sesudahnya, pada 22 Desember, di kamar Rm. Bambang sudah dinyatakan habis. Sebenarnya Rm. Bambang agak gelisah. Pada 30 Desember 2016 Bu Ratmi Madi menelpon "Rama, kalendere wis entek. Payu kabeh. Njaluk tambah, ya" (Rama,kalender sudah habis. Semua laku. Ditambah, ya). Rm. Bambang terkejut dan menjawab "Lho, kalender nggonmu ki dibagi gratis nggo para relawan masak kelompokmu" (Kalender tempatmu itu harus diberikan gratis untuk para relawan masak kelompokmu) yang langsung mendapat informasi "Soale wingi akeh wong kumpul terus dha berminat" (Kemarin banyak orang kumpul dan pada berminat). Karena yang harus diberikan secara gratis sebagai kenangan Natal harus ada, maka Rm. Bambang membeli yang dipasarkan oleh ibu-ibu Paroki Medari.

0 comments:

Post a Comment