Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, January 24, 2017

Sabda Hidup


Kamis, 26 Januari 2017
Peringatan Wajib St. Timotius dan Titus
warna liturgi Putih 
Bacaan
Ibr. 10:19-25; Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6: Mrk. 4:21-25. BcO Rm 10:1-21

Markus 4:21-25:
21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. 22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. 23 Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!" 24 Lalu Ia berkata lagi: "Camkanlah apa yang kamu dengar! Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu. 25 Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."

Renungan:
Dalam beberapa kesempatan kita sering mendengar orang ngomongin orang lain. Biasanya yang diomongin ya kejelekan-kejelekan.  Setelah diteliti ternyata kejelekan tersebut adalah tindakan-tindakan yang dia lakukan tapi ditimpakan ke orang lain. Dia sebenarnya menceritakan kejelekannya sendiri.
Memang orang sering mudah mengukur kepribadian orang lain. Yesus telah mengingatkan,  “Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu” (Mrk 4:24). Ketika kita menilai, mengukur orang lain maka penilaian dan pengukuran tersebut akan dikenakan kepada kita. Semakin banyak kejelekan yang kita sampaikan semakin banyak kejelekan yang dikenakan kepada kita.
Maka rasanya kita perlu hati-hati kala menilai apalagi ngomongin kejelekan orang. Kita perlu berpikir seribu kali sebelum menilai jelek sesama kita. Kalau perlu kita mengubahnya dengan omongan-omongan baik. Semakin sering kita omong baik semakin banyak kebaikan yang akan diukurkan kepada kita.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu ada dalam suasana ngobrol dengan kawan-kawanmu. Perhatikan apa yang kalian omongkan.

Refleksi:
Bagaimana cara menjaga agar tidak membicarakan keburukan sesama?

Doa:
Tuhan semoga aku lebih mudah mengukur kebaikan sesamaku. Semoga aku tidak mudah menjelekkan mereka. Amin.

Perutusan:
Aku akan menumbuhkan kebiasaan membicarakan kebaikan sesamaku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment