Senin, 23 Januari 2017
Markus 3:22-30
3:22. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem
berkata: "Ia kerasukan Beelzebul," dan: "Dengan penghulu setan
Ia mengusir setan."
3:23 Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada
mereka dalam perumpamaan: "Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
3:24 Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu
tidak dapat bertahan,
3:25 dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah
tangga itu tidak dapat bertahan.
3:26 Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan
dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan
sudahlah tiba kesudahannya.
3:27 Tetapi tidak seorangpun dapat memasuki rumah
seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu
orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu.
3:28 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan
hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.
3:29 Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia
tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa
kekal."
3:30 Ia berkata
demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, yang namanya persaingan dapat terjadi di mana-mana. Dalam hidup keagamaan persaingan pun dapat terjadi.
- Tampaknya, di dalam persaingan antar orang akan dapat terjadi keadaan saling menjatuhkan. Terhadap yang sebenarnya baik orang dapat memutar balikkan dengan mengatakan buruk bahkan jahat.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun wajar terjadi sikap dan tindakan saling menjatuhkan antar orang-orang yang bersaingan, tetapi apabila memutar balikkan kebaikan dikatakan sebagai kejahatan demi menjatuhkan musuh, hal ini sebenarnya merupakan kejahatan tak termaafkan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan obyektif mengakui kebaikan pada yang baik sekalipun itu datang dari musuh.
Ah, pada jaman
kini kehebatan orang tampak bila mampu mengalahkan pesaing dengan cara apapun.
0 comments:
Post a Comment