Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Tuesday, January 17, 2017

Lamunan Pekan Biasa II

Rabu, 18 Januari 2017

Markus 3:1-6

3:1. Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya.
3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.
3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!"
3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.
3:5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.
3:6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Butir-butir Permenungan
  • Tampaknya, dalam hidup beragama orang memiliki saat-saat suci. Pada saat-saat suci orang akan meninggalkan kehidupan harian.
  • Tampaknya, dengan saat-saat suci orang berpandangan dapat mengkhususkan diri berhubungan dengan Tuhan lewat menjalani hal-hal keagamaan. Pekerjaan sehari-hari atau apapun kesibukan bukan keagamaan dapat dipandang menghalangi bahkan menodai saat-saat suci.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, setekun atau setaat apapun orang menjalani hal-hal keagamaan yang diatur dalam saat-saat suci, kalau tidak makin mendalam kepeduliannya pada kemanusiaan dia tidak memahami kesejatian saat suci sebagai muara dan sumber perbuatan baik manusia. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menjalani hidup keagamaan sebagai sarana refleksi kadar kebaikan hidup harian.
Ah, saat kudus dalam agama itu adalah sakral maka tak boleh dicampuri yang profan.

0 comments:

Post a Comment