Jumat, 13 Januari
2017
Hilarius
warna liturgi
Hijau
Bacaan
Ibr. 4:1-5,11;
Mzm. 78:3,4bc,6c-7,8; Mrk. 2:1-12. BcO Rm 3:1-20
Markus
2:1-12:
1 Kemudian,
sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah
kabar, bahwa Ia ada di rumah. 2 Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga
tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan
firman kepada mereka, 3 ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang
lumpuh, digotong oleh empat orang. 4 Tetapi mereka tidak dapat membawanya
kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya;
sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. 5 Ketika
Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai
anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" 6 Tetapi di situ ada juga duduk beberapa
ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: 7 "Mengapa orang ini berkata
begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada
Allah sendiri?" 8 Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa
mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
berpikir begitu dalam hatimu? 9 Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang
lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah
tilammu dan berjalan? 10 Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak
Manusia berkuasa mengampuni dosa" ?berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu?:
11 "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah
ke rumahmu!" 12 Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya
dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu
memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat."
Renungan:
Dalam beberapa
kesempatan kita bisa menyaksikan bagaimana orang-orang di kampung merelakan
waktu, tenaga dan kendaraannya untuk menolong tetangga yang membutuhkan. Kalau
ada tetangga yang sakit mereka merelakan kendaraannya untuk membawa ke rumah
sakit. Mereka jarang menghitung biaya bensin maupun bersih-bersih mobil. Mereka
sungguh rela memberikan pertolongan tersebut.
Karena belum ada
mobil orang-orang pada jaman Yesus mengusung si sakit dengan tandu. Mereka
menggunakan tandu membawa si sakit bertemu dengan Yesus agar disembuhkan. Semua
itu dilakukan karena rasa kemanusiaan dengan sesama yang membutuhkan
pertolongan.
Kisah-kisah
manusiawi di atas menjadi oase di dunia yang penuh dengan dorongan tuntut
menuntut. Di tengah orang yang hanya mementingkan kepentingan diri dan
golongannya, kita masih menemukan sikap kemanusiaan yang menjunjung kehidupan
sosial kebersamaan. Orang-orang ini adalah orang-orang yang hidup bersaudara
tanpa memperhatikan perbedaan SARA. Sesamanya adalah mereka yang membutuhkan
pertolongan.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu.
Bayangkan kisah dalam Injil Mrk. 2:1-12. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana menjaga
semangat bersaudara dengan sesama yang membutuhkan?
Doa:
Tuhan hidupkanlah
semangat persaudaraan umat-Mu. Semoga mereka mempunyai kerelaan untuk membantu
yang membutuhkan. Amin.
Perutusan:
Aku akan membantu
saudaraku yang membutuhkan pertolonganku. -nasp-
0 comments:
Post a Comment