Sabtu, 21 Januari 2017
Peringatan Wajib St. Agnes
warna liturgi Merah
Bacaan
Ibr. 9:2-3,11-14; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Mrk.
3:20-21; BcO Rm 7:14-25
Markus 3:20-21:
20 Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka
datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat.
21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil
Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Renungan:
Dulu waktu masuk Semimari Mertoyudan saya
diantar oleh keluarga. Umumnya mereka baru pertama kali ke Seminari Mertoyudan.
Setelah menyelesaikan seluruh urusan, kami pun berkeliling. Sepanjang berada di
Seminari salah satu anggota keluarga diam. Sampai di rumah dia menangis
teringat saya. Ia khawatir dengan makanan dan tidur saya.
Keluarga Yesus juga khawatir. Yesus mengajar dan berkarya tanpa sempat
makan. “Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak
mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi” (MTK 3:21). Ada
kekhawatiran dalam diri saudara-saudara-Nya. Mungkin mereka heran kok Yesus
kuat bekerja tanpa makan. Merekapun sampai berpikir bahwa Yesus tidak waras
lagi. Mungkin bagi mereka hanya orang yang tidak waras yang bisa begitu.
Tampaknya umum ya keluarga mengkhawatirkan
kecukupan kebutuhan saudaranya. Keluarga tidak akan pernah tega membiarkan
saudaranya mengalami kesulitan. Walau dia sendiri tidak berlimpah, dia akan
selalu berusaha membantu saudaranya terlepas dari kesulitan. Sebagai saudara
seseorang akan saling menolong dan meringankan.
Kontemplasi:
Bayangkan saudaramu yang lagi kesulitan.
Datangi dan ulurkan bantuan kepadanya.
Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan pada saudaramu yang
kesulitan dan terdesak?
Doa:
Tuhan semoga aku mempunyai kepekaan dan daya
untuk mengenali dan membantu meringankan
beban saudaraku. Tepiskanlah rasa yang mengganggu persaudaraan kami. Amin.
Perutusan:
Aku akan menjaga semangat persaudaraanku dan
kepekaan bersaudara.
0 comments:
Post a Comment