Selasa, 24 Januari 2017
Peringatan Wajib St. Fransiskus drSales
warna liturgi Putih
Bacaan
Ibr. 10: 1-10; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,10,11; Mrk.
3:31-35 BcO Rm 9:1-18
Markus 3:31-35:
31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara
Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.
32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya:
"Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui
Engkau." 33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa
saudara-saudara-Ku?" 34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di
sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! 35
Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah
saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Hati seorang ibu tidak akan terlepas dari
perhatian kepada anak-anaknya. Seorang ibu bisa merasakan apa yang dialami
anak-anaknya di kejauhan. Ketika hatinya merasa tidak nyaman ia akan segera
menghubungi anak-anaknya. Dan seringkali apa yang dirasakan sang ibu terjadi
pada anaknya.
Maria memiliki hati ibu tersebut. Ia menengok
Yesus anaknya yang sedang mengajar. Saya membayangkan Maria telah mendengar
aneka berita tentang Yesus anaknya. Berita dan rasanya mendorong hatinya
menemui Yesus. Sekedar melihat keadaan hati sang Putera pun sudah melegakannya.
Kiranya kita patut meneladan hati seorang ibu.
Kita perlu terus-menerus menjaga keintiman relasi kita demgan sesama agar kita
pun mempunyai kepekaan hati seorang ibu. Kepekaan hati itulah yang akan
menimbulkan semangat saling menjaga dan melindungi.
Kontemplasi:
Bayangkan inimitable dari jauh-jauh
mengunjungimu.
Refleksi:
Tulislah pengalaman kasih ibumu.
Doa:
Tuhan berkatilah ibuku. Berkatilah pula para
ibu. Semoga hati dan cinta mereka selalu
terjaga. Amin.
Perutusan:
0 comments:
Post a Comment