Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Friday, January 20, 2017

Sabda Hidup


Minggu, 22 Januari 2017
Hari Minggu Biasa III
warna liturgi Hijau 
Bacaan
Yes. 8:23b-9:3; Mzm. 27:1,4,13-14; 1Kor. 1:10-13,17; Mat. 4:12-23 (Mat. 4:12-17). BcO Rm 8:1-17

Matius 4:12-23:
12 Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. 13 Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, 14 supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: 15 "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, 16 bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang." 17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" 18  Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." 20 Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. 21 Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka 22 dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. 23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.

Renungan:
Jumat kemarin kita menyaksikan pergantian kepimpinan di Amerika. Ratusan ribu warga Amerika menyaksikan inaugurasi presiden secara langsung. Jutaan orang menyaksikan di televisi. Ada yang ingin melihat bagaimana acara tesebut. Tidak sedikit pula yang menantikan pidato pertama sang presiden. Kiranya pidato pertama presiden baru Amerika menjadi bahan diskusi banyak orang di banyak negara.
Setelah Yohanes meninggal dunia Yesus tampil. Namun sebelumnya Dia menyingkir sesaat sesudah Yohanes dihukum. Setelah meemukan waktu yang tepat Ia tampil. Pada saat tampil Ia menyampaikan berita: “"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat! (Mat 4:17). Yesus menyampaikan pidato perutusan-Nya. Ia ke dunia untuk mewartakan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah itu sudah dekat. Orang mesti menyambutnya dengan bertobat. Pidato ini yang dihidupi Yesus selama menjalani perutusan-Nya.
Setelah retret atau saat tahun baru kita pun sering membuat niat. Kiranya niat tersebut menjadi pidato kita. Maka layak kita pun menghidupi niat yang kita buat. Saya percaya pidato pertama sang presiden akan menjadi guidance dia selama menjadi presiden. Maka tinggal orang-orang yang akan bersangkutan menata Dan menyiapkan diri. Kalau niat, kita perlu menata dan menyiapkan diri kita sendiri. Namun demikian keduanya menuntut komitmen kita untuk mewujudkannya.

Kontemplasi:
Bayangkan dirimu membuat niat. Lihatlah bagaimana anda menghidupi niat tersebut.

Refleksi:
Bagaimana mewujudkan niat kita?

Doa:
Tuhan semoga aku sanggup mewujudkan niat-niatku. Semoga aku selalu mempunyai daya untuk menghidupinya. Amin.

Perutusan:
Aku akan menghidupi dan mewujudkan niatku. -nasp-

0 comments:

Post a Comment