Pages

Subscribe:
/
  • Domus Pacis

    Domus Pacis atau Rumah Damai berada di Puren, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Di rumah ini sedang dikembangkan pastoral ketuaan. "Tua tak mungkin terlambat datangnya, namun renta bisa ditunda hadirnya"

  • Indahnya di usia tua

    Tua namun tak renta, sakit tak sengsara, Mati masuk surga

  • Tua Yang Bijaksana

    Menjadi Tua itu kepastian, namun tua yang bijaksana itu suatu perjuangan.

Monday, January 2, 2017

Koi Domus Pacis


"Rama, pundi kamerane. Nika Rm. Sapta dhateng. Kula potretke" (Rama, mana kameranya. Rama Sapta dhatang. Saya ambilkan gambarnya) kata Rm. Agoeng ketika masuk kamar Rm. Bambang Rabu pagi sekitar jam 10.00 tanggal 21 Desember 2016. Rm. Sapto Nugroho dari Paroki Wonosari memang datang. Seperti biasa kedatangan beliau berkaitan dengan kolam dan ikan koi. Rm. Sapto menjadi sosok yang berusaha mengusahakan kolam yang cukup besar untuk khusus memiara ikan koi di tengah bangunan induk Domus Pacis. Pada hari itu beliau datang untuk mengganti filter di tiga kotakan kecil kolam bagian sebelah timur. Filter yang sudah ada harus diganti yang lebih baik. Pak Heru, karyawan Domus, membantu memotong-motong bahan filter. Pada kesempatan itu Rm. Sapto juga membawa alat untuk menghadirkan oksigen dalam kolam. Alat itu dihubungkan dengan kenop listrik dan dengan selang-selangnya menghadirkan udara masuk dalam kolam. Hal ini dilakukan karena, katanya, ikan koi membutuhkan banyak oksigen.

Ketika makan pagi hari Kamis 22 Desember 2016, Rm. Bambang berkata kepada Rm. Agoeng "Rama, kok tambahane koi mboten ketingal, nggih?" (Rama, mengapa tambahan koi tidak tampak?). "Wonten, rama" (Ada, rama) jawab Rm. Agoeng yang langsung disahut oleh Rm. Bambang "Kula kok mboten ngertos, nggih?" (Tetapi mengapa saya tidak melihat?). Rm. Agoeng kemudian mengatakan bahwa ikan-ikan yang paling kecil itulah tambahannya. "Lho, wingi ketoke gedhe-gedhe sing wonten tigang kanthong plastik ageng" (Lho, kemarin besar-besar di 3 buah kantong plastik besar) kata Rm. Bambang dan Rm. Agoeng pun bilang "Ooooo, nika dibeta wangsul teng Wonosari. Sing ditilar sing alit-alit" (Ooooo, yang besar itu dibawa pulang ke Wonosari. Yang ditinggal adalah yang kecil-kecil).

0 comments:

Post a Comment